Bandara Samarinda Baru (BSB) Sungai Siring akan rampung dalam waktu dekat dan akan langsung dioperasikan. Walaupun landasan pacu sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter itu masih dalam tahap penyelesaian.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yakin BSB Sungai Siring akan selesai akhir tahun 2016 dan bisa digunakan oleh masyarakat sekitarnya. Jadi, bagi yang berdomosili di Kota Bontang, tidak perlu lagi jauh-jauh naik travel ke Balikapapan.
Renancananya, panjang landasan bandara ini sama dengan landasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Landasan pacu tersebut akan diperpanjang 2.500 meter hingga akhir 2018.
“Saya yakin pembangunan bandara ini sesuai target. Hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan masing-masing kontraktor dari BUMN, yakni PT Hutama Karya, Waskita Karya, dan Adhi Karya. Mudah-mudahan akhir 2016 bisa selesai keseluruhan,” kata Awang Faroek Ishak setelah peninjauan perkembangan pembangunan BSB Sungai Siring, Selasa (10/11/2015).
Gubernur juga mengungkapkan dukungan pusat untuk kelanjutan pembangunan BSB. Kementerian Perhubungan disebut Gubernur telah menyiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk pembangunan taxi way dan apron serta sistem navigasi hingga tower bandara.
Selain Kementerian Perhubungan, dukungan diharapkan dari Kementerian BUMN dengan memberikan alokasi dana lebih besar kepada sejumlah BUMN yang menjadi kontraktor pengerjaan bandara tersebut.
Pemprov Kaltim juga berupaya mencari dukungan pembangunan BSB dari berbagai pihak seperti PT Angkasa Pura dan swasta. Dengan demikian, bandara nantinya dapat dibangun dan dikelola profesional.
“Kami berharap Angkasa Pura dapat mengelola bandara ini. Meski demikian, pemerintah daerah juga berkomitmen membantu pembebasan lahan,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain menjelaskan, saat ini pembangunan apron bandara dengan lebar 100 meter dan panjang 300 meter telah dilakukan. Akhir 2016 diperkirakan sudah selesai. Sementara untuk pembangunan landasan pacu sudah masuk ketinggian 6 meter. Saat ini landasan tersebut masih terus dipadatkan.
“Kami perkirakan pertengahan 2016 apron selesai sedangkan landasan pacu sebelum akhir 2016 selesai,” jelasnya.
Lanjut Zairin, dengan kemarau selama empat bulan, pekerjaan landasan pacu sedikit terbantu. Termasuk pengerasan landasan bisa dilakukan hingga 2.250 meter. Adanya peralihan musim kemarau ke musim hujan, pekerjaan landasan tidak ada masalah.
“Musim kemarau sangat membantu pekerjaan ini. Jadi, setelah adanya pengerasan landasan, selanjutnya pengaspalan. Saat ini pekerjaan drainase juga sedang dilakukan agar semua nanti lancar,” jelas Zairin.
Sementara itu, untuk pembebasan lahan rumah penduduk, khususnya di depan jalan masuk bandara yang diperkirakan sebanyak delapan unit, menurut Zairin, Pemprov dan Pemkot Samarinda akan berupaya melakukan koordinasi dengan penduduk setempat agar rumah dan tanahnya dapat dibebaskan demi kepentingan umum.
Apabila penduduk masih menolak, pemerintah minta aparat penegak hukum menyelesaikan permasalahan tersebut. Pemerintah sudah mengatur bahwa pembangunan infrastruktur demi kepentingan umum tidak boleh diganggu sehingga masyarakat juga harus mendukung.
“Ini bukan untuk kepentingan pemerintah saja tetapi umum. Bahkan, pendanaan tidak perlu diragukan lagi karena alokasi pembangunan tersebut sudah termasuk dalam APBD Provinsi,” tambah Zairin.