Beberapa waktu yang lalu, beredar kabar bahwa ada sebagian warung bakso yang teridentifikasi mengandung celeng atau daging babi. Tampaknya, ada kemungkinan daging olahan bakso tersebut tercampur pada saat berada di tempat penggilingan daging.
Akan tetapi, berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Tarakan, Elang Buana, memastikan bakso-bakso yang dijual pedagang kini aman. Hal tersebut dibuktikan dengan uji sampel bakso menunjukkan hasil negatif mengandung daging babi.
"Instansinya telah melakukan uji sampel pada 20 rumah makan yang ada di Tarakan. Hasil tes tersebut, sempat ditemukan sampel dari dua rumah makan yang terindikasi mengandung daging babi. Namun itu bukan kesalahan pengelola rumah makan, melainkan di tempat penggilingan. Selanjutnya, pada uji sampel kedua Disnaktan tidak lagi menemukan kandungan daging babi pada kedua rumah makan tersebut," jelas Elang.
“Kita nyatakan bakso di dua rumah makan itu aman dan negatif dari unsur daging babi,” ungkapnya saat dihubungi, kemarin (11/11/2015).
Elang menduga, daging olahan tersebut telah tercampur olahan daging lain, sehingga pada hasil uji sampel pertama sempat ditemukan mengandung daging yang dilarang bagi umat muslim tersebut.
“Mengingat tempat penggilingan di Tarakan hanya satu, jadi tidak menutup kemungkinan ada sedikit minyak daging lainnya tercemar pada olahan daging untuk dua rumah makan itu,” terang Elang.
Selain diberikan arahan, kedua rumah makan ini juga diimbau mengurus sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan.
Pihaknya juga akan memberikan arahan pada pemilik penggilingan daging agar lebih mengawasi bahan olahannya. Selain itu, pihaknya juga menekankan kepada pedagang daging babi agar tidak menjual dagangannya kepada warga muslim.
“Sudah sering saya ingatkan kepada penjual daging babi, jika bukan pelanggannya tolong sampaikan yang dia jual itu daging babi jadi tidak ada kesalahpahaman. Untuk pemilik penggilingan secepatnya akan kami beri arahan juga,” bebernya.
Disnaktan akan melakukan pengecekan rumah makan ini secara rutin dan tidak hanya untuk olahan bakso, juga kuliner lain juga tak luput dari pemeriksaan.
Semoga saja, di Kota Taman tidak ada warung bakso yang terindentifikasi menjual bakso yang mengandung daging babi atau celeng, amin.