Bayi yang dibuang dalam kardus, tepatnya di Jalan Tomat 5, RT. 44 Kelurahan Gunung Elai, Bontang dalam keadaan sehat, Senin (26/10/2015) kemarin.
Bayi tersebut langsung dibawa ke RSUD Taman Husada Bontang untuk menerima bantuan medis dan dijaga oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bontang.
Awal cerita - Subuh menjelang, bulu kuduk Kusnan berdiri. Dia mendengar suara bayi. Dia menduga suara itu dari mahluk halus. Merasa ada yang tidak beres, dia pun membiarkannya. Memasuki Subuh, Kusnan yang hendak berwudu kembali mendengar suara bayi. Memilih berpikiran positif, pria berusia 50 tahun itu pun menduga jika itu suara bayinya.
Usai salat subuh, Kusnan kembali mendengar suara bayi untuk ketiga kalinya. Dia masih menduga jika itu adalah cucunya. Namun, setelah dicek ternyata cucunya sedang terlelap. Kusnan dan istrinya, Endah Nurlina pun semakin penasaran. Sembari melawan rasa takut, keduanya pun mencoba menhintip melalui jendela. Hal pertama yang dilihatnya pun adalah sebuah kotak.
Istri Kusnan melihat ke jendela samping rumah. Tidak terlihat adanya sesuatu yang mencurigakan. Saat dilihat dari ruang tamu, ada sebuah kardus dekat tembok pembatas tetangga.
Penasaran dengan isi kardus tersebut, akhirnya kedua pasangan suami-istri (pasutri) ini pun mendekati kardus. Alangkah terkejutnya ketika keduanya melihat bayi tersebut. Dengan posisi serong, bayi montok yang masih mungil itu sudah membiru.
Kusnan sama sekali tak menyangka di halaman rumahnya sampai ditemukan sesosok bayi montok seberat 3,3 kilogram dengan panjang 50 sentimeter.
Sebab, sesaat sebelum bayi tersebut ditemukan, dia mendengar suara motor mondar-mandir di depan rumahnya. Kusnan tinggal di Jalan Tomat 5, RT 44 Kelurahan Gunung Elai, Bontang. Peristiwa itu dialami Kusnan, Senin (26/10) kemarin.
Saat ditemukan, bayi malang itu kondisinya lemah. Di wajahnya tampak darah yang masih segar. Di dalam kardus juga terdapat kresek hitam berisi ari-ari yang masih basah, seolah-olah menunjukkan jika sang bayi baru saja dilahirkan ke dunia. Meski berada dalam kardus, bayi tersebut tetap berselimutkan dua lembar kain putih dan kuning.
Saat dilihat, muka bayi itu ditutup kain bedongan. Akhirnya, Kusnan membuka dan sambil tertegun mengucapkan Astagfirullah. Mendapatkan “temuan” yang langka, Kusnan bergegas memanggil tetangganya untuk menghubungi ketua rukun tetangga (RT) setempat, Kaswanto. Selanjutnya, Babinkamtibmas, Bripka Anton yang mendapat informasi itu bergegas ke tempat kejadian perkara (TKP). Kardus baru diangkat setelah polisi datang.
Karena sudah ada aparat, dan melihat bayi kedinginan, Kusnan dan istri memutuskan mengangkat bayi tersebut dan memakaikan sarung tangan serta sarung kaki dan baju milik cucu saya. "Karena sudah ada saksi, jadi kami beri baju dulu. Kasihan kondisinya sepertinya lemah akibat kedinginan,” kata Kusnan.
Kaswanto menambahkan, dia bersama istri, dan Babinkamtibmas pun segera membawa bayi itu ke RSUD Taman Husada Bontang agar mendapatkan penanganan medis. Karena, yang ada di pikirannya adalah menyelamatkan nyawa bayi perempuan itu.
“Babinkamtibmas sempat menghubungi Polres Bontang, namun karena lama menunggu dan dikhawatirkan bayi itu kenapa-kenapa, maka kami putuskan membawanya ke RSUD sekira pukul 05.30 Wita dengan menggunakan mobil patroli Lurah Gunung Elai,” ungkapnya.
Terpisah, Bripka Anton menyampaikan, adanya penemuan bayi di rumah warga sudah disebarluaskan kepada ketua RT terdekat melalui short message service (SMS), mulai RT 13, 43, 45, 14, serta pihak staf Lurah Satimpo. Karena wilayah penemuan bayi berdekatan dengan wilayah Satimpo. Tujuannya agar segera dilakukan pengecekan ke rumah-rumah atau indekos, barangkali terdapat wanita yang baru melahirkan. Sebab, sudah banyak pasangan yang berniat mengadopsi anak tersebut.
“Yang ingin mengangkat anak dan datang ke kantor lurah sudah lima orang, tetapi untuk masalah pengadopsian, kami serahkan ke pihak terkait,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolres AKBP Hendra Kurniawan, melalui Kasat Reskrim AKP Ade Harri Sistriawan mengatakan, setelah mendapat informasi itu pihaknya langsung menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk melakukan olah TKP. Sementara itu, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Bontang pun dikerahkan untuk menyelidiki siapa pembuang bayi malang tersebut.
“Inafis sudah melakukan olah TKP, termasuk mengamankan barang bukti lainnya seperti kardus, kain, dan barang lainnya yang berkaitan dengan bayi tersebut. Kami mengimbau kepada ibu bayi tersebut untuk segera menyerahkan diri,” katanya.
Usai melakukan olah TKP, pihaknya pun langsung memeriksa saksi-saksi yang mengetahui soal penemuan bayi tersebut, termasuk pasangan Kusnan-Endah yang pertama kali menemukan. “Untuk mengungkap kasus ini, kami periksa semua saksi. Sembari, proses penyelidikan tetap dilakukan,” katanya lagi.
Tak hanya itu, polisi juga sudah menyerahkan ari-ari bayi malang itu ke pihak RSUD Bontang untuk selanjutnya dikubur. “Kami sudah mengambil sampel DNA bayi tersebut untuk diteliti. Semoga dalam waktu dekat, ibu korban bisa ditemukan,” pungkasnya.