Pagi tadi, Selasa (22/09/2015) - nilai tukar rupiah bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp 14.476 jika dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 14.486 per dolar AS.
"Laju mata uang rupiah mengalami kenaikan, sebagian pelaku pasar uang masih melirik aset di negara berkembang menyusul kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang kembali menahan suku bunga acuannya," ungkap Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
"Bank Sentral AS (the Fed) yang menunda menaikan suku bunganya membuat laju harga komoditas berbalik positif dan berimbas pada melemahnya laju dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah," ungkapnya.
Nilai tukar rupiah masih berada dalam tren pelemahan, dolar AS masih berpotensi bergerak menguat di pasar valas domestik menyusul sebagian pelaku pasar uang yang masih "wait and see" terhadap laju perekonomian domestik, tambahnya.