Tuesday, March 17, 2015

Tak Bisa Kontrol Emosi, Kepala Dinas Kesbangpol Tendang Stafnya

Sangat disesalkan, perilaku Ibnu Gunawan, yang juga adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bontang karena tak bisa kontrol emosi, tendang stafnya, Senin (16/3) kemarin. Sebagai seorang kepala dinas tak sepantasnya melakukan hal itu, seharusnya mengayomi bawahannya.

Mahyuddin (40) adalah staf Perencanaan dan Keuangan Kesbangpol yang jadi korban. Kejadian ini terjadi siang kemarin, setelah dia menghadap Ibnuuntuk meminta dipindahkan ke bidang lain.

“Saya merasa tidak cocok di bagian Perencanaan dan Keuangan. Karena itu saya meminta kebijakan agar dipindah ke bagian Demokrasi dan HAM,” kata Mahyuddin saat ditemui di Polres Bontang.

Pimpinannya itu menolak permintaan Mahyuddin dan mengatakan posisi setiap staf telah ditetapkan dan sudah diatur. Selain itu, sebagai PNS memang harus siap ditempatkan di mana saja. Karena permintaannya ditolak, Mahyuddin lalu ke luar ruangan.

Dia sempat protes kepada salah seorang Kasubag di Kesbangpol karena diberikan dua surat peringatan oleh Kasubag tersebut. Nah, pada saat protes itulah, sambung Mahyuddin, tiba-tiba Ibnu menghajarnya. Katanya, pimpinannya itu melompat ke arahnya sembari melepaskan sebuah tendangan.

Tak terima dengan perlakuan pimpinannya, Mahyuddin pun mengadukan hal itu ke anggota DPRD Bontang. Setelah itu, dia bertolak ke Polres Bontang untuk melapor. Tak lama kemudian Ibnu datang ke tempat yang sama. Keduanya lalu dipertemukan di dalam satu ruangan untuk mediasi. Proses mediasi berlangsung sekira 25 menit.     

Saat ke luar dari ruangan dan dicoba untuk mengkonfirmasi terkait pernyataan Mahyuddin, Ibnu justru mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa.

Pernyataan serupa juga dilontarkan Ibnu saat wartawan menyebut terjadi insiden pemukulan berdasarkan keterangan Mahyuddin.

“Tanya aja lagi sama Pak Mahyuddin, nggak ada masalah kok,” ujarnya sembari masuk ke dalam mobil dan berlalu.               

Saat kembali dikonfirmasi ke Mahyuddin, dia mengatakan bahwa dia dan Ibnu sepakat untuk berdamai. Sehingga, tidak diteruskan ke ranah hukum.

“Sudah damai,” singkat Mahyuddin dengan wajah datar lalu meninggalkan wartawan.
Disqus Comments