Walaupun Pemerintah sudah memberi isyarat tentang pengelolaan Blok Mahakam akan diserahkan kepada Pertamina tapi tetap saja pihak asing seperti Jepang berusaha mendapatkan hak pengelolaan blok Mahakam Kaltim itu.
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, meminta agar 50 persen hak pengelolaan blok kaltim itu. Permintaan ini disampaikan Abe saat bertemu Jokowi di Jepang pada Senin (23/3/2015). Pemerintah Jepang berharap mendapatkan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Mahakam dan Blok Masela. Saat ini Total dan Inpex secara bersama-sama mengurus Blok Mahakam, seperti dilansir dari laman Argus Media.
Pemerintah berharap Pertamina mau bekerja sama dengan pihak lain. Entah Total, Inpex, atau pihak lainnya. Sebab, masih ada keraguan perusahaan yang dipimpin Dwi Soetjipto tersebut bisa melakukan transisi pengelolaan secara smooth. ''Tapi, tunggu saja. Seluruh keputusan rekomendasinya dalam sebulan ini,'' terangnya.
Sikap pemerintah yang belum yakin itu dibuktikan dengan ''pengembalian'' proposal Blok Mahakam. Tim Pertamina diminta mempertajam lagi analisisnya, terutama fluktuasi harga minyak.
Nah, apakah Presiden Jokowi akan mengintervensi keputusan pengelola Blok Mahakam yang baru? Hal itu belum diketahui secara pasti. Yang pasti, Total dan Inpex sama-sama memiliki peluang karena menjadi operator saat ini. Jadi, mereka mempunyai pengalaman untuk membantu Pertamina. ''Intinya, presiden yang menentukan Inpex bisa masuk atau tidak,'' tandasnya.
via JPNN