Kasus kejahatan di Kota Bontang meningkat, membuat polisi harus bekerja ekstra keras. Apalagi, semakin hari para penjahat makin berani dan nekat. Padahal peringatan keras sudah diberikan Polres Bontang untuk menekan angka tingginya kejahatan di Kota Taman.
Januari lalu, dua penjahat ditembak Korps Bhayangkara. 12 Januari lalu, buronan kasus penganiayaan berat bernama Suanwar Wijaya Rahmatullah alias Anwar (21) ditembak di paha kanan saat hendak kabur. Kemudian, 27 Januari, buronan narkoba bernama Muhlis alias Kebba yang ditembak di pinggul.
Kedua kasus penembakan itu sejatinya merupakan peringatan keras bagi penjahat untuk tidak berulah di Bontang. Peringatan yang terbaru, tentu saja disampaikan polisi, Senin (9/2) lalu, di mana pencuri kendaraan bermotor (curanmor) bernama Yoko Ricardo (19) didor.
Kendati timah panas polisi menerjang penjahat, namun sepertinya mereka tidak jera juga membuat ulah. Tercatat, kasus kriminalitas di Bontang selama Januari mencapai 58 laporan. Jumlah itu lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, Desember 2014 yang hanya 42 laporan.
Kapolres AKBP Heri Sasangka mengatakan, kasus terbanyak yang menjadi atensi satuannya adalah pencurian. Baik itu pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian dengan kekerasan (curas). Meski demikian, kasus lainnya tetap menjadi atensi.
“Kasus pencurian memang besar. Dari hasil anev (analisis dan evaluasi), selama Januari kasus terbanyak didominasi oleh curat 15 kasus dan curanmor 12 kasus. Untuk curat, dari 15 laporan, lima di antaranya berhasil diungkap, sedangkan untuk curanmor dari 12 laporan baru satu yang diungkap,” katanya.
Untuk menekan terjadinya kasus kejahatan di Bontang, berbagai upaya terus dilakukan aparat kepolisian. Mulai dari tindakan preventif (pencegahan), preemtif (imbauan), dan yang terakhir adalah represif atau yang lebih dikenal dengan penindakan secara hukum yang berlaku.
“Peran serta masyarakat dalam menekan tingginya angka kejahatan di Bontang juga sangat penting. Terutama segera menyampaikan informasi kepada petugas polisi terdekat jika menemukan aktivitas mencurigakan. Untuk di Bontang, masyarakat sangat respon dan cepat menyampaikan informasi jika ada kejadian, melalui HT (handy talkie),” katanya.