Saturday, February 14, 2015

Hampir Saja, Sekuriti Perkosa Pacar di Masjid Baiturrahman PKT

An (27), seorang sekuriti dan warga Kecamatan Bontang Barat itu, berusaha menodai pacarnya sendiri, sebut saja Aw. Kurang ajarnya, lokasinya adalah masjid Baiturrahman PKT. Pacarnya itu nyaris diperkosa di kamar mandi Masjid PKT, Sabtu (31/1/2015) sekira pukul 20.00 WITA. Aw baru melaporkan kejadian itu Senin (2/2/2015) sore lalu.

Meski demikian, An baru dijebloskan ke sel tahanan Polres Bontang, Jumat (13/2/2015) kemarin. Sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, An ditangkap saat melintas di perumahan BSD.

Awal cerita, An menyambangi rumah Aw di Kelurahan Guntung untuk mengajak jalan-jalan. Aw bersama adiknya dan An  berangkat ke taman Cibodas. Puas menghirup udara malam di sana, mereka pun menuju Kopkar PKT. Tak lama berselang, An mengajak Aw ke belakang masjid Baiturrahman. Sejurus kemudian, An mengaku ingin buang air kecil dan minta ditemani Aw. Keduanya pun berjalan menuju toilet masjid.

Nahas, tiba di tempat kejadian perkara (TKP) An malah menarik paksa Aw masuk ke toilet. Kalah tenaga, akhirnya Aw "terikut" An ke toilet.

An mencengkeram lengan Aw dengan keras hingga menyebabkan memar. Di toilet, An langsung bergerak cepat menggerayangi Aw sambil melakukan pengancaman.

Namun, Aw tak menyerah. Ogah jadi pelampiasan nafsu sang pacar, Aw berusaha memberontak. Meski kalah tenaga, namun Aw tak habis akal. Dengan cerdik Aw langsung menendang An dan berteriak minta tolong. Kontan saja, nyali An langsung ciut. An pun mengurungkan niatnya.

Kapolres AKBP Heri Sasangka, melalui Kasat Reskrim AKP Ade Harri Sistriawan mengatakan, An disangka melanggar Pasal 289 KUHP tentang pencabulan. Usut punya usut, kejadian tersebut merupakan yang kedua. Sehari sebelumnya, Jumat (30/1/2015) lalu, An sudah sempat mencabuli Bunga di sebuah kebun. Namun, Aw kembali melawan dan akhirnya diselamatkan tukang kebun.
“Saat ini tersangka (Aw, Red) sudah kami tahan, dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Aksi perkosaan tidak sempat dilakukan oleh tersangka, namun aksi pencabulan dialami korban (Aw, Red),” katanya, kemarin.

Terpisah, An mengakui jika pencabulan itu dilakukan selama dua kali. Namun, dua kali itu pula An gagal menodai Aw. Pasalnya, Aw berusaha mati-matian mempertahankan kesuciannya. “Saya sudah pacaran lama, sejak puasa lalu (2014, Red.). Tapi hubungan kami tidak disetujui,” katanya, singkat. [sapos.com]
Disqus Comments