Permasalahan banjir yang seringkali bahkan bisa dikatakan setiap tahunnya menimpa Kota Taman itu selalu menghantui warga Bontang di beberapa kelurahan. Sungai meluap bahkan baru-baru ini BLH antisipasi munculnya buaya di 8 kelurahan yang menyebabkan Pemkot Bontang punya rencana bangun bendungan pengendali banjir atau yang biasa disebut Bendali, tepatnya di Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, ujar Wali Kota Bontang Adi Darma.
Wali Kota Bontang, Adi Darma mengaku bahwa rencana pembanguna bendungan ini telah mencapai tahap pengujian dan sertifikasi. Bahkan, Pemprov Kaltim melalui Dirjen Sumber Daya Air (SDA) dan Dirjen Pengairan bakal melangkah pada tahapan pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Meski belum memiliki gambaran detail soal realisasi pembangunan, namun diperkirakan paling cepat, pembangunan fisik Bendali tersebut bakal direalisasi 2016 mendatang.
Kata wali kota, kegiatan tersebut, merupakan duet kerja sama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) oleh Pemprov, Pemkot Bontang, serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) sebagai pemilik lahan. “Jadi ada tiga pemerintahan terlibat. Masing-masing PU Provinsi, Bontang, dan Kutim. Itu telah tertuang dalam MoU yang ditandatangani bersama,” imbuhnya.
Bendali Sukarahmat tersebut, nantinya bakal menempati ratusan hektare lahan milik warga. Sehingga dana untuk pembebasan hingga pembangunan fisik cukup besar dari Pemprov dan Pemkot Bontang. Bahkan, pemerintah pusat pun mengucurkan sejumlah dana segar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Saya tidak tahu pasti detail anggaran untuk pembangunan ini. Tapi kabarnya cukup besar. Bahkan dari APBN juga ada,” ujarnya.
Kata dia, wacana pembangunan Bendali tersebut telah ada sejak lama. Namun, proses pengurusan administrasi, hingga bentuk percepatan lain bergerak sejak 2012. Tujuannya, menyikapi bencana banjir yang selama ini terjadi di Kota Taman. Sementara diketahui didominasi kiriman air dari Kutim khususnya Kecamatan Teluk Pandan, Desa Sukarahmat.
“Pemanfaatan Bendali itu, bukan hanya untuk banjir. Tapi juga ditarget sebagai sumber air baku permukaan. Sejauh ini, akan dikelola PDAM sebagai sumber air lain. Kalau PDAM Kutim, saya belum tahu. Karena belum ada pembahasan ke sana,” tutupnya.
Bahkan, kata Adi, Gubernur pun mendorong pembangunan Bendali Suka Rahmat, mengingat lokasi Bendali berada di luar wilayah Bontang. "Persoalan banjir di Bontang memang harus ditangani lintas kabupaten/kota, karena memang secara alamiah daerah ini saling terhubung," imbuhnya.
Selain memperjuangkan kelanjutan proyek Bendali, Pemkot Bontang juga telah menyusun sejumlah rencana proyek pengendalian banjir. Di antaranya pembangunan Waduk Kanaan, pembangunan Polder di Tanjung Laut, Polder Bontang Kuala, serta normalisasi Sungai Bontang. Ia optimis, rencana strategis pengendalian banjir tersebut bakal mengurangi luasan dan intensitas banjir setiap musim penghujan.
"Tapi khusus kelanjutan proyek Bendali Suka Rahmat memang jadi salah satu skala prioritas karena punya peran besar mengurangi banjir di Bontang," ungkapnya.