Saturday, April 18, 2015

Samarinda Seberang Terbakar, 60 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran yang terjadi di atas bangsal sekitar pukul 14.15 WITA, jumat (17/4/2015) kemarin di tempat yang dihuni oleh Damsir (43), RT 14, Jalan Tanjung Aru, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang. Akibat amukan api ini, sejumlah warga menjadi geger dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. 

Tak lama kemudian, api justru merambah ke bangunan lain sehingga membuat warga kembali ke rumah untuk menyelamatkan harta bendanya.

Menurut saksi mata bernama Ali (40), kebakaran itu bermula saat terlihat kepulan asap hitam dari atas bangsalan yang dihuni Damsir. “Saat itu kondisi rumah dalam keadaan kosong. Posisi mengepulnya asap itu pas di sekitar tiang kecil yang meyangga kabel listrik,” ujar Ali.

Agar api tidak merambah ke bangunan lain, warga bahu membahu memadamkannya. Cuaca tampaknya kurang bersahabat. Terik matahari yang menyengat, serta hebusan angin yang cukup kencang membuat api cepat menyebar. Apalagi rumah warga di lingkungan ini sebagian besar berbahan kayu. “Hanya dalam waktu beberapa menit saja, bangsalan itu sudah habis terbakar,” jelasnya.

Warga semakin panik saat melihat api makin membesar. Teriakan kepanikan terdengar bersahutan. Kepanikan terlihat jelas saat itu. Beberapa warga berusaha mengangkut barang-barangnya menjauhi amukan api. Di sisi lain terlihat pula beberapa para ibu rumah tangga (IRT) menangis hiteris saat melihat rumah yang ditinggalinya bertahun-tahun harus menjadi arang dalam waktu sekejap.

Puluhan anggota pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menjinakkan si jago merah. Tak semudah membalik telapak tangan. Berbagai rintangan harus dihadapi petugas untuk sampai ke sumber api. Itu sebabnya proses pemadaman memakan waktu hingga 90 menit.

Berdasarkan informasi dari Ketua RT 14, Kamsiyah membenarkan jika kebakaran itu berasal dari bangsalan milik Hj Susi. Berdasarkan data yang ia miliki, jumlah bangunan yang terbakar sebanyak 25 unit. “Terdapat 20 rumah tunggal dan 5 unit bangsalan, yang terdiri dari 43 pintu,” kata Kamsiyah.

Ditanya jumlah warga yang menjadi korban akibat musibah ini, Kamsiyah mengaku akan menghitung lebih rinci pagi ini. Menurut data sementara yang ia miliki, sedikitnya 60 keluarga kehilangan tempat tinggal. “Untuk jumlah jiwanya sekitar 412. Ini belum fiks, besok akan kami hitung ulang,” jelasnya.

Ditemui di lokasi kejadian, Kapolsekta Samarinda Seberang, Kompol Hari Widodo mengaku belum menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran itu. “Namun berdasarkan keterangan beberapa saksi mata, dugaan (penyebab kebakaran, Red) mengarah pada hubungan arus pendek listrik,” kata Hari.
Untuk memastikan hal itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sekitar pukul 16.00 Wita kemarin, anggota Polsekta Samarinda Seberang memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. 

“Tujuannya (pemasangan garis polisi, Red) agar penyelidikan yang dilakukan anggota di lokasi kejadian lebih mudah. Kemudian kami juga akan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan,” ulasnya. [Sapos]
Disqus Comments